Sabtu, 25 April 2020

SEPANTASNYA RAMADHAN

Ramadhan adalah syariat islam. Sebenarnya ada banyak yang serupa. ada uposatha-nya budha, ada siwa ratri dan nyepi-nya Hindu. Ini belum prapaskah-nya Katholik yang lebih lama. Semua dari tuhan. Biarlah masing masing menganutnya, tapi Indonesia tetap menghormati kepercayaan warga negaranya. 
.
Memang urusan satu ini sensitif. Maka benar indonesia mengatur nya. Kurang apa UUD 1945, mengatur rigit tentang kepercayaan itu. Sudah kuat dengan 28, ditegaskan lagi dengan 29, dan masih banyak peraturan yang lain.
.
Saya setuju, setiap agama memiliki ritual masing masing. Tapi ramadhan berbeda. Ada tradisi unik non syar'i yang hanya bisa dijumpai di bulan ini. 
.
Tradisi hijab gorden misalnya. Warung warung kompak ria. Seperti ada intruksi, atau sanksi bila tidak memasangnya. Ibarat sejoli bertemu setelah wisuda, penjaja pun bermalu kucing. ambil antara untuk parkir lalu memeriksa 8 arah mata angin seperti takut tertular Corona. APD (Alat Pengaman Diri)-nya lengkap, ada helm, masker, bila masih rawan "terdampak",  Mungkin baju hazmat. Tradisi ini sangat merakyat, terutama untuk pekerja berat. berat menahan lapar misalnya.
.
Tradisi lainnya adalah tradisi hijab musiman. Sebenarnya agak canggung. Seperti Waitress, pramutama, PK atau istilah lainnya disebuah bar, kasino, warung billiar, tempat karaoke
atau tempat lain sebagainya. Tapi biarlah. Hidayah tuhan siapa yang tau.
.
Sebenarnya masih banyak tradisi lainnya, seperti tradisi taubat berkala, tradisi taat berkala, tradisi mengaji musiman, tradisi jalan pagi musiman, tradisi ngabuburit musiman, dan lain lain. 
Sebagian warga berasumsi, hal tersebut hanya sepantasnya berramadhan, dan berramadhan sepantasnya, sebagian lain karena motif ekonomi dan gengsi.

Tapi apapun itu, semuanya perlu dihormati. 
Mungkin pembaca juga punya tradisi lain yang hanya dijumpai saat ramadhan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar