3 Dekade Koncret
Pengalaman adalah guru terbaik. Pepatah ini terkenal sampai terpapar di sampul dan alas buku sekolah. Tapi Sepertinya pepatah ini terpotong. Seharusnya, "pengalaman adalah guru terbaik untuk orang yang ingin memulai". 
Padahal memulai itu, "Gampang".  Tapi banyak yang bingung mencari kemudahan. Memulai, "siap". Tapi banyak yang tidak sanggup. Memulai dari, "sekarang". Tapi esok pun belum tiba.
.
Memang dunia ini membingungkan. Memulai dan mengakhiri adalah kata yang mudah, segampang membalikkan tangan, siapa yang tidak bisa. Tapi butuh tekad dan pengorbanan kuat untuk melaksanakannya. Memulai hal baik dan mengakhiri hal buruk adalah kunci. Kunci...? 
Kunci kesulitan. Saya pikir ini sulit. Untuk melakukan nya memerlukan kontrol emosi, kontrol perasaan, kontrol harga diri dan nafsu lainnya. Bila anda seperasaan, berarti kelas kita sama. 
.
Namun pengalaman membuat kita berpikir lagi. Ternyata ada yang lebih sulit lagi, yaitu memulai membiasakan hal baik dan mengakhiri kebiasaan buruk. Ini adalah kelas super. Super sulit.
.
Bagaimanapun, bila kejadian di dunia ini sudah dijadikan pepatah, pasti mayoritas benar. Watak dan watuk misalnya. Bahwa watuk (batuk, red) ada obatnya, tapi watak sangat sulit diubah. Bukankah ini sudah menjadi primbon wajib dalam pepatah. Maka benar adanya, ini menjadi kelas super. 
.
Tapi lagi lagi, ada resep agar lulus di kelas ini. Yaitu "asam garam". Percayalah, dengan memperbanyak makan "asam garam", semuanya akan jadi mudah. Tak akan ada yang sukar. Tapi Ingat, ini hanya resep, bukan ujian, tidak ada sertifikat dan ijazah. Ingat pula, kita ini hidup di negeri kertas, bukan negeri "jangan asem". 
.
Bila kau sudah bisa membuat "jangan asem", kau akan berkata, "namun bila kau mengalami kesulitan atas suatu hal, berbagialah, karena kau pasti dapat menyelesaikannya. Sejatinya kesulitan adalah tidak mengetahui kesulitan itu sendiri. Sejatinya kesusahan adalah tidak mengetahui masalah itu sendiri.
Maka bila kau merasa keberatan menyelasaikan masalah, engkau perlu membuat skema, membuat klarifikasi, membuat analisis. Jangan meratapi.
.
Memang menasehati itu mudah. Yang sulit adalah seleksi menjadi penasehat. Tapi biarlah. Toh, Pengalaman berbanding lurus dengan kematangan usia. Hari ini, genap aku mengulang ke 31 usiaku. Tapi asam garam ku masih sekuku. Belum cukup untuk membuat "jangan asam". Masih labil, masih emosional, masih lebay.
Tuhan, bantu hamba memperkaya hati ini
Bantu hamba memperkaya hati keluarga hamba
Allah, khusnul khatimahkan hidup hamba
Gandrirojo, 20 April 2020

Tidak ada komentar:
Posting Komentar