Nikmat yang tak dirindukan
Fatamorgana bertabir
Jauh kelam tak terlihat
Muslim memang luar biasa
Nikmat hidup saja senikmat ini
Nikmat mati justru lebih nikmat
"Mapak" nikmat yang lebih besar
Tapi siapa yang merindu
Aku pun masih sayang anak istri
Hanya iman yang bisa kuat
Hanya tawakkal yang bisa tegar
Hanya taqwa yang bisa siap
Rahmat dan syafaat semoga mengiringi
Umat masih berharap umur panjang
Agar bisa bersiap siap
Entahlah, zaman apa ini
Dunia membuat iman lalai
Membuat taqwa takut
Membuat tawakkal khawatir
Rahmat dan syafaat tak terbahaskan lagi
Benar benar zaman akhir
Nikmat dan adzab seakan rancu
Bagaimanapun nikmat, adzabpun mana
Dunia ini benar-benar membuat lalai
Tuhan merinci bagianku bagianmu
Ini, itu
Nikmat, adzab
sunnah, makruh
rijit
Siapa yang tak kenal surga neraka
Muslim mana yang tak percaya adzab kubur
Dari ular hingga "kolomenjing"
Dari "pentung" sampai api
Sepantasnya semua umat mendekati Tuhan
Karena semua menakutkan
Atau mungkin menakuti saja
Buktinya taubat belum terisbat
Bahkan mengiring jenazah dengan gelak tawa
Dari cerita kerja, masa muda hingga janda
musibah jenazah seakan tak berkhittah
Seperti kafilah berlalu, esokpun seperti itu lagi
Semoga kita khusnul khotimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar